PDM Kabupaten Sragen - Persyarikatan Muhammadiyah

 PDM Kabupaten Sragen
.: Home > Berita > NILAI-NILAI RAMADHAN UNTUK MENGGAPAI KUALITAS HIDUP MANUSIA

Homepage

NILAI-NILAI RAMADHAN UNTUK MENGGAPAI KUALITAS HIDUP MANUSIA

Senin, 28-08-2016
Dibaca: 614

Oleh

Drs. H. Sururi

 

Ramadhan baru saja pergi meninggalkan kita. Ia telah banyak meninggalkan pesan dan memori rohani yang indah dan sangat mendalam bagi kita semua. Sejumlah kenangan akan menjadi bagian dari masa lalu yang tak pernah datang kembali. Tak ada seorangpun diantara kita bisa memastikan apakah ramadhan yang terakhir bagi kita? Ya Allah anugerahilah kami kesempatan, kesehatan, dan umur panjang agar berjumpa dengan Ramadhan lagi di tahun yang akan datang.

Ramadhan memberikan kontribusi positif, tentang tarbiyah, ruhiyah, dan tazkiyatun nufus, serta menata kejiwaan. Sehingga berkamampuan menakar dengan tepat pada setiap tapakan hidup sesuai dengan fitroh sebagai insan mettaqin, target capaian puasa di bulan ramadhan.

Firman Allah QS Al-Baqarah: 183

 

 

 

 

Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,

 

Ketaqwaaani yang diraih melalui tarbiyah puasa Ramadhan secara kolosal dan masal oleh umat Islam, diharapkan mampu menyumbangkan perenungan hati dan fikiran secara bersama tentang kondisi bangsa dan negara yang sedang menghadapi krisis multi dimensi: korupsi, kolusi, nepotisme dan beragam kemungkaran yang semakin meluas dan merajalela. Banyakpenegak hukum justru dihukum, penegak keadilan diadili. Anggota dwean yang mulia justru berperangai tercela, beberapa petugas publik yang seharusnya melayani justru minta dilayani, yang seharusnya menfasilitasi justru minta fasillitas. Para koruptor seringkali menjadi sumber bagi rizki bagi penegak hukum  Keprihatinan dan pesakitan yang dihadapisaat ini sebenarnya bersumber dari krisis moral, akhlaqul karimah dan matinya hati nurani umat.

 

Nilai praktis ibadah puasa Ramadhan setidaknya ada tiga hal yang dapt diambil, untuk dapat diteruskan pada kehidupan sebelas bulan mendatang pada era globalisasi peradaban manusia guna membangun diri, bangsa, dan negara ini.

 

1.       Terkendalinya keingingan hawa nafsu

Satu bulan utuh umat Islam dilatih dengan sungguh-sungguh sehingga dapat mengontrol diri dan mengendalikan hawa nafsu melalui pencegahan makan dan minum dari waktu fajar sampai tenggelamnya matahari, swhingga  mampu menumbuhkan kefahaman tentang hakikat hidup sebenarnya, yakni: a) bahwa bhidup ini semua milik Allah, semua oleh Allah, dan semuanya pula akan kembali kepada-Nya, b) tidak terus menerus terbelenggu dan terjebak oleh rutinitas dari tradisi zaman, dengan tanpa penglihatan dan telaah ulang yang kritis, instropektif serta inovatif berdasarkan kebenaran Islam.

 

 

 

 

 

 

Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan hawa nafsunya, Maka mereka kelak akan menemui kesesatan(QS Maryam: 59)

 

2.       Tazkiyatun nufus (punsucian jiwa)

Selama satu bulan umat Islam melakukan koreksi, instropeksi, kritik, refleksi, semangat perbaikan dan perubahan melalui ibadah puasa ramadhan sehingga terampuni semua noda dosa yang pernah dilalui sebagaimana sabda nabi saw:

 

 

 

 

Barang siapa menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan karena iman dan mengharap ridla Allah , maka dosa-dosa terdahulu diamuni

 

QS Asy-Syam: 9 – 10

 

 

9. Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu,

10. Dan Sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya.

 

QS Al-A’la: 14 – 17

 

 

 

 

14. Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri (dengan beriman),

15. Dan Dia ingat nama Tuhannya, lalu Dia sembahyang.

16. Tetapi kamu (orang-orang kafir) memilih kehidupan duniawi.

17. Sedang kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal.

 

3.       Mengembalikan kepada pola hidup sesuai dengan fitroh yang seutuhnya

Ibadah puasa ramadhan membentuk kepribadian, cara pandang, dan semangat keagamaan yang baru serta menuntun fungsi moralitaspraktis dan akhlaqul karimahh dalam menjalani kehiduppan sehari-hari selaras dengan agama Islam yang lurus. Firman Allah QS Ar-Rum: 30

 

 

 

 

 

 

Maka hadapkanlah wajahmu dengan Lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. tidak ada peubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui[1168],

 

Dengan terwujudnya hidup Islami berarti tujuan puasa ramadhan berupa “TAQWA” terlah tercapai denganbaik (La’allakum tattaqun)

 

a.       QS Al-A’raf: 96

öqs9ur¨br&Ÿ@÷dr&#“tà)ø9$#(#qãZtB#uä(#öqs)¨?$#ur$uZóstGxÿs9NÍköŽn=tã;M»x.tt/z`ÏiBÏä!$yJ¡¡9$#ÇÚö‘F{$#ur`Å3»s9ur(#qç/¤‹x.Mßg»tRõ‹s{r'sù$yJÎ/(#qçR$Ÿ2tbqç7Å¡õ3tƒÇÒÏÈ  

Jikalau Sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, Maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.

 

Pola hidup tersebut tercermin pada perilaku:

1)       Lidahnya terjaga dari berbohong

2)       Hatinya terhindardari sifat dengki, iri, dan pendendamm

3)       Matanya terjauhkan dari memanadang yang terlarang

4)       Perutnya terbebas dari makanan haram

5)       Tangannya tidak digunakan untuk berbuat dosa

6)       Kakinyatidak akan pernah melangkah ketempat-tempat maksiat

7)       Melakukan perbuatan dengan ikhlas semata-mata karena Allah swt.

 

Semoga Allah menerima amal ibadah kita dan mengampuni dosa-dosa kita serta mengembalikan kita menjadi orang—orang meraih keberuntungan. Aamiin.

 


Tags:
facebook twitter delicious digg print pdf doc Kategori:



Arsip Berita

Berita

Agenda

Pengumuman

Link Website